Thursday, September 13, 2018

Cara pembiakan kapang atau bakteri daun bambu sebagai starter dekomposer

Apa itu kapang?

Menurut wikipedia kapang adalah :

Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.

Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Selain kapang, organisme lainnya yang tergolong ke dalam fungi dan penting dalam mikrobiologi pangan adalah khamir dan jamur.




Apakah anda bingung dengan istilah-istilah yang runyam tersebut? sama saya juga bingung. intinya adalah daun bambu merupakan limbah/sampah organik yang mampu terurai oleh tanah dan mempunyai kandungan unsur yang berguna untuk kesehatan manusia juga kesehatan fungsi tanah (pupuk kompos organik).

Sebagian petani memanfaatkan sampah daun bambu sebagai pupuk kompos yang di hasilkan dari proses pengomposan alami atau dengan dekomposer.

Namun ada bakteri tertentu yang biasa ada pada daun bambu yang sangat berguna bagi tanah yaitu Chaetomium globosum, Aspergillus sp., Paecilomyces sp., dan Mortierella sp. dan inilah yang di ringkas dengan sebutan "kapang bambu" .

Cendawan endofit Paecilomyces sp. mampu menghalau kejadian penyakit akar gada 18,75% dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Lalu bagaimana cara memperoleh bakteri kapang tersebut?

Caranya cukup mudah, yang perlu di siapkan hanyalah tumpukan daun bambu yang di taruh dalam kardus atau wadah yang mempunyai tutup. lalu nasi yang sudah di kepal sebanyak 8 kepalan atau secukupnya. kemudian taruh kepalan nasi tersebut di atas tumpukan daun bambu dan taruh di ruangan yang gelap selama 3 sampai 5 hari.

Setelah 3 hari silahkan lihat, kepalan nasi sudah di selimuti oleh sesuatu seperti benang kapas berwarna putih. lalu ambil kepalan yang sudah ada kapang nya tersebut, masukkan dalam toples bening dan beri air secukupnya. agar bakteri kapang tersebut mampu berkembang biak berikan makanan bakteri yaitu molase (tetes tebu) atau gula merah/gula pasir. lalu biarkan selama 5 sampai 7 hari.

Setelah 5 atau 7 hari silahkan lihat hasilnya, jika terdapat gelembung kecil yang naik ke atas pada cairan dalam toples berarti bakteri berhasil hidup dan berkembang biak.

Untuk penggunaanya bisa di fungsikan seperti pupuk cair organik (POC) atau Mikro Organisme Lokal (MOL). dan bisa juga di gunakan sebagai bakteri starter dekomposer dari bahan organik lainya seperti fungsi dari EM4.

Silahkan mencoba dan semoga bermanfaat.